Wednesday, April 11, 2012

Potensi Wisata Air Terjun Njinea Kab. Parigi Moutong


Air Terjun "Njinea" namanya menurut pendudduk setempat.  Air terjun ini terletak di Desa Sakina Jaya, yang sebelumnya desa tersebut adalah pecahan dari Desa Pangi, Kecamatan Parigi Utara Kabupaten Parigi Moutog.

Dari Ibu Kota Propinsi "Palu" perjalanan ditempuh + 60 km, sedangkan jarak dari jalan trans sulawesi menuju tempat wisata air terjun Njinea membutuhkan waktu 2 hingga 3 jam dengan berjalan kaki.  Saat ini waktu tempuh sudah lebih mudah, oleh karena 1/2 jalan sudah dapat ditempuh dengan menggunakan roda dua, sehingga perjalanan sudah lebih singkat dengan memakan waktu 1 setengah jam.  Dalam perjalanan menuju lokasi kita akan menyusuri hutan dan sering menjumpai anak-anak sungai.

Bagi para Pecinta Alam di wilayah Kab. Parigi Moutong, air terjun ini bukan merupakan hal baru lagi.  Seiring berjalannya waktu air terjun Njinea belum mendapat perhatian dari pemerintah setempat, dan hingga kini potensi wisata alam ini terbiarkan begitu saja.  Yang menghawatirkan adalah terjadinya kerusakan disekitar air terjun tersebut yang menyebabkan kurangnya debit air, oleh karena perambahan hutan di daerah sekitar, tentunya mempengaruhi rusaknya keindahan di sekitar lokasi yang menurut penduduk setempat memiliki 12 tingkat tersebut.

Apabila menelusuri disetiap tingkat dari Air terjun Njinea kita dapat melihat kemewahan desain Sang Maha Pencipta terlihat disana, yang disetiap tingkatan dikelilingi bebatuan cadas berwarna hitam, dan setiap tingkatan juga terdapat kolam-kolam, namun kolam-kolam tersebut saat ini tertimbun pasir, oleh karena kiriman dari aliran sungai dibagian atas air terjun tersebut sehingga terjadinya pendangkalan.  Hal ini terjadi dapat diperkirakan akibat dari kerusakan pada daerah DAS (daerah aliran sungai) yang berada disepanjang aliran sungai Njinea.

Semoga menjadi referensi bagi yang suka berwisata alam, dan menjadi perhatian pemerintah setempat dalam menjaga potensi-potensi daerah, tentunya kedepanya dapat menjadi sumber devisa daerah.

Tuesday, April 10, 2012

Satu Dekade Kabupaten Parigi Moutong



Pada hari selasa tepatnya 10 April 2012, bersamaan dengan genapnya 10 tahun diperingati hari lahirnya Kabupaten Parigi Moutong dirankaikan dengan seremoni upacara bendera.  Upacara yang berlangsung di halaman Kantor Pubati Parigi Moutong tersebut terlihat sedikit agak berbeda dari upacara biasanya. 

Pada Upacara memperingati hari jadi Kabupaten Parigi Moutong kali ini dihadiri langsung oleh Gubernur Sulawesi Tengah Hi. Laongki Jenggola, sekaligus menjadi Inspektur Upacara di pagi yang cerah tersebut.  Gubernur sulawesi tengah bersama rombongan tiba di halaman kantor Bupati ± 08:30 WITA dan langsung dipersilahkan mengambil tempat sebagai Inspektur Upacara.  Dalam orasi pidatonya orang nomor wahid di Sulawesi Tengah ini mengenang kembali memorinya ketika masi menjadi Bupati di kabupaten yang memiliki moto “Songu Lara Membangu” ini, selanjutnya beliau mengungkapkan berbagai prestasi yang di raih Kabupaten Parigi Moutong, salah satunya adalah sebagai pengahasil beras.

Upacara yang dimulai dengan pembacaan Sejarah Singkat berdirinya Kabupaten tersebut berlangsung di bawa terik matahari dan memakan waktu yang cukup lama, sehingga membuat sebagian peserta upacara memilih berteduh di bawah pohon yang ada di sekitar lapangan upacara.

Dalam memperingati hari milad Parigi Moutong kali ini selain Upacara Bendera sebagai mana biasanya juga berlangsung Pameran Pembangunan oleh SKPD di Lingkup kota kabupaten Parigi Moutong, namun yang berbeda kali ini ialah stand-stand Pameran tidak sepenuhnya berada di alun-alun kota, untuk SKPD yang kantornya di sepanjang jalur dua kantor bupati membangun standnya di halaman kantornya masing-masing, bahkan pada bagian sisi kiri Kantor kebesaran Parigi Moutong tersebut dipelataran parkirnya disulap menjadi stand pameran oleh beberapa SKPD salah satunya adalah stand Dinas Kehutanan dan Perkebunan yang menampilkan beberapa jenis bibit kayu serta produk bidang perkebunan salah satu yang menjadi andalannya adalah 
Stand Dishutbun, Pose karyawan dan karyawati bersama Kadishutbun 

menampilkan beberapa foto kegiatan Gerakan Nasional Peningkatan Produksi dan Mutu Kakao, serta buah kakao hasil sambung samping dari klon Sulawesi 1.

Selain kemeriahan stand-stand pameran pada perayaan HUT Parigi Moutong kali ini, di sore harinya berlansung pula pawai kenderaan hias, serta dilanjutkan keesokan harinya gerak jalan yang diikuti oleh murid-murid sekolah dari TK hingga SLTA, dan pada hari kamis gerak jalan diikuti oleh peserta dari SKPD lingkup Parigi Moutong.

Tentunya besar harapan masyarakat Parigi Moutong, kiranya daerah ini lebih maju, sehingga harapan menjadi kabupaten terdepan di Sulawesi Tengah sebagai mana yang pernah di gaungkan sang mantan bupati yang sekarang menjadi orang nomor satu di Sulawesi Tengah bisa terwujud, tentunya bukan hanya maju fisiknya saja, namun yang paling penting adalah kesejahteraan masyarakatnya, kalau rakyat sejahtera,  dapat dipastikan daerah ini berkembang pula.

Amin.......