Thursday, August 30, 2012

Sambung Samping Kakao




Sambung samping kakao merupakan salah satu teknik merehabilitasi tanaman kakao guna peningkatan produksi serta mutu kakao atau teknik dalam mengatasi permasalahan pada tanaman kakao anatara lain; umur tanaman relatif tua, tingkat serangan OPT cukup tinggi yang menyebabkan penurunan produksi tanaman, sehingga salah satu solusinya adalah sambung samping dengan menggunakan klon-klon unggul, bagi pelaku pekebun kakao hal ini bukanlah hal baru lagi.

Sulawesi merupakan salah penghasil kakao terbesar di Indonesia dan sudah cukup lama mengenal teknik sambung samping kakao ini, sulawesi tengah di kabupaten Parigi Moutong saat ini lagi giat-giatnya dalam pelaksanaan kegiatan rehabiltasi tanaman kakao ini, dengan mengandalkan entres ung
gulan lokal yang sudah menasional, yang dikenal dengan klon Sulawesi 1 (S1) dan Sulawesi 2 (S2).

Berikut ini saya mencoba cara kerja tahap demi tahap teknik sambung samping kakao, namun sebelumnya dan tidak kalah penting adalah persiapan sebelum melaksanakan sambung samping, apa saja yang perlu disiapkan agar pelasanaan sambung samping sukses.

Persiapan
Sebelum melaksanakan sambung samping sebaiknya melakukan persiapan-persiapan guna menunjang keberhasilan sambung samping serta syarat-syarat tanaman/pohon yang akan disambung, walau mahir secara teknis namun pohon yang disambung tidak memenuhi persyaratan dapat berakibat gagalnya sambungan atau entres yang tersambung mati (mengering).
Yang paling utama dilakukan dalam persiapan tanaman yang akan disambung adalah memperbaiki kondisi tanaman atau bagai mana agar batang tanaman yang akan disambung benar-benar siap (sehat), untuk hal tersebut maka yang harus dilakukan antara lain :

  1. Pembersihan lokasi kebun tanaman ayang akan disambung.  Ini dilakukan agar menghindari gangguan-gangguan pasca penyembungan, antara lain semut atau gangguan hama lainnya serta hal lain yang tidak terduga.
  2. Pemangkasan tanaman salah satu faktor yang menunjang keberhasilan sambung samping kakao guna meregennerasi sel-sel pada tubuh tanaman, sehingga pada batang tanaman (kulit bagian dalam) dapat memproduksi kambium lebih baik, bahkan sebisamungkin untuk melakukan pemangkasan berat hal ini biasanya dilakukan pada tanaman yang sudah cukup tua, setelah tunas baru bermunculan maka proses penyambungan siap dilakukan.
  3. Pemupukan dilakukan apabila kondisi tanah miskin hara, tanaman rusak berat terutama batang/p0hon tanaman yang akan disambung.
setelah persiapan di atas selesai, barulah sambung samping dilakukan dan diusahakan tanaman sebisa mungkin dalam keadaan sehat.


Teknik pelaksanaannya saya akan sampaikan pada tulisan berikutnya...